Sabtu, 11 April 2020

Teks Laporan Pengamatan Penyesuaian Diri Pada Tumbuhan

Diperlukan kemampuan untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi ketika kita ingin menciptakan kerukunan dalam perbedaan? Pepatah mengatakan bahwa ‘Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung’? Pepatah ini mempunyai makna, apabila kita berada di tempat yang baru maka kita perlu menyesuaikan diri dengan keadaan setempat agar kita bisa diterima dan hidup berdampingan dengan damai. Hal ini juga berlaku kepada tumbuhan. Agar keberlangsungan hidupnya terjamin, maka tumbuhan harus mampu melakukan adaptasi sesuai kondisi lingkungannya.

Untuk dapat mengamati adaptasi pada tumbuhan dapat dilakukan dengan cara pengamtan terhadap objek yang diamati. Setelah melakukan pengamatan langkah selanjutnya adalah melaporkan hasil pengamatan persebut. 

Struktur Teks Laporan terdiri dari dua bentuk, yaitu pernyataan umum atau klasifikasi (biasanya di awal paragraf) dan sejumlah paragraf yang berisikan aspek yang dilaporkan. Ciri-ciri struktur teks laporan yang baik adalah disusun dengan struktur teks pernyataan umum atau klasifikasi diikuti oleh anggota atau aspek yang dilaporkan. Tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan semacam pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dilaporkan. Pada tahap pembukaan disampaikan bahwa benda-benda di dunia dapat diklasifikasi berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan. Perhatikan bahwa kriteria itu ternyata digunakan untuk membedakan kelas dan subkelas.

Langkah-langkah Menulis Laporan Hasil Pengamatan
Untuk membuat laporan hasil pengamatan, perlu mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan, sehingga laporan hasil pengamatan yang dibuat dapat menjadi sebuah laporan yang tersusun secara rapi, runtut, dan menarik. 

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah laporan hasil pengamatan adalah sebagai berikut : Pertama membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan. Kedua menyusun kalimat pembukaan. Ketiga menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan., dan keempat adalah menulis kalimat penutup. Berikut ini contoh laporan hasil pengamatan adaptasi pada tumbuhan.
StrukturKalimat
Pernyataan umum
atau klasifikasi
Adaptasi merupakan penyesuaian diri makhluk hidup terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya akan  dapat bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Anggota/aspek yang
dilaporkan
Kemampuan adaptasi tumbuhan dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu:
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian makhluk hidup dengan ditandai adanya bentuk tertentu dari bagian tubuh makhluk hidup agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi ini mudah diamati pada tumbuhan. Adaptasi morfologi dalam tumbuhan dilakukan oleh tumbuhan-tumbuhan xerofit, hidrofit, dan higrofit.
  1. Xerofit adalah tumbuhan-tumbuhan yang hidup pada lingkungan kering seperti di ekosistem gurun atau savana, contohnya kaktus. Daun pada tumbuhan xerofit umumnya termodifikasi sehingga bentuknya menyerupai duri. Daun yang kecil pada tumbuhan xerofit membuat laju penguapan semakin kecil sehingga kehilangan air pada tubuhnya akan semakin sedikit. Akar tumbuhan xerofit memiliki ukuran yang sangat panjang dan menyebar agar kebutuhan airnya tercukupi karena jangkauan penyerapan air tanah semakin luas. Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
  2. Hidrofit adalah tumbuhan-tumbuhan yang hidup di ekosistem air, contohnya teratai dan eceng gondok. Tumbuhan hidrofit memiliki akar bercabang yang pendek untuk membatasi laju penyerapan air yang besar ke dalam tubuhnya. Memiliki tangkai daun berongga untuk membatasi daya serap akar atau daya kapilaritas batang terhadap air yang diserap akar. Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.
  3. Higrofit adalah tumbuhan-tumbuhan yang hidup di ekosistem lembab seperti daerah dasar ekosistem hujan hutan tropis. Contoh tumbuhan higrofit misalnya tumbuhan paku, keladi dan lumut. Tumbuhan higrofit melakukan adaptasi morfologi dengan cara menyesuaikan jumlah stomat dan jumlah daunnya menjadi lebih banyak, tipis, dan lebar untuk meningkatkan laju transpirasi.
Anggota/aspek yang
dilaporkan
B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuaian diri dengan cara melakukan proses fisiologi dalam tubuhnya agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Jenis adaptasi fisiologi cukup sulit untuk diamati, karena hanya terjadi pada bagian dalam organ tubuh makhluk hidup itu sendiri. Beberapa contoh tumbuhan yang melakukan adaptasi fisiologi anatara lain sebagai berikut.
  1. Tumbuhan xerofit atau tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya memiliki jaringan penyimpanan air. Terbentuknya jaringan penyimpanan air pada tumbuhan gurun juga merupakan salah satu contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan.
  2. Alelopati merupakan senyawa kimia yang menghambat pertumbuhan tumbuhan lain. Tumbuhan – tumbuhan (teki dan ilalang) yang menghasilkan senyawa ini akan mengeluarkannya di sekitar nya, dengan demikian tumbuhan lain akan sulit tumbuh di sekitar tumbuhan yang mengeluarkan senyawa ini.
  3. Kelompok insektivora yaitu tumbuhan pemakan serangga (Venus, kantung semar, dll) menghasilkan sekret yang lengket pada bagian kantungnya. Sekret ini berfungsi sebagai penjerat dan pegurai serangga yang terperangkap dalam kantung tersebut.
  4. Tumbuhan yang berbunga umumnya akan menghasilkan nektar untuk menarik serangga sehingga dapat membantu penyerbukan. Ciri tumbuhan yang menghasilkan nektar ialah memiliki mahkota bunga, seperti mawar, melati, dan lain – lain.
  5.     Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.
Anggota/aspek yang
dilaporkan
C. Adaptasi Tingkah laku
Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri dengan cara mengubah tingkah laku agar sesuai dengan lingkungan yang ada.
  1. Tigmonasti (Seismonasti) merupakan gerak nasti yang terjadi akibat adanya rangsangan sentuhan. Contoh : tumbuhan putri malu menguncup daunnya jika disentuh sehingga tampak seperti layu tujuannya untuk mengelabuhi pemangsa yaitu hewan herbivora.
  2. Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Perubahan suhu dipicu oleh perubahan intensitas cahaya sehingga disebut fotonasti. Contoh : bunga pukul empat pada siang hari layu saat pagi dan sore mekar.
  3. Niktinasti merupakan gerak nasti karena pengaruh gelap. Dalam kondisi gelap tekanan turgor pada tangkai daun menurun sehingga daun menjadi layu. Misalnya pada tumbuhan polong-polongan (lamtoro/petai cina)
  4. Meranggas adalah menggugurkan daunnya pada musim kemarau, misalnya : jati, randu, dan mahoni.
  5. Estivasi adalah mematikan sementara bagian tubuhnya yang ada di atas permukaan tanah untuk mengurangi penguapan pada musim panas. Misalnya jahe, rumput.
  6. Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu geotropisme (gravitasi), fototropisme (cahaya), tigmotropisme (sentuhan), kemotropisme (kimia), termotropisme (temperatur), dan hidrotropisme (air). Fototropisme : adalah gerak tumbuhan yang mengikuti arah datangnya cahaya. Contoh pertumbuhan tunas tanaman biji-bijian (pada umumnya menuju ke arah cahaya). Geotropisme : adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan grafitasi bumi. Misalnya akar tumbuhan selalu tumbuh ke bawah menuju pusat bumi, dan batang tumbuh ke atas. Hidrotropisme : adalah gerakan akar tumbuhan menuju sumber air. Contohnya adalah akar bergerak mendekati air