Rabu, 29 April 2020

Semangat Pendiri Negara dalam MERUMUSKAN & MENETAPKAN Pancasila Sebagai Dasar Negara

Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan & Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara

Para pejuang yang termasuk dalam masa proklamasi kemerdekaan dalam fakta Sejarah termasuk angkatan 45. Adapun hakekat & nilai angkatan 1945  adalah sebagai berikut:

Sifat & Jiwa Angkatan 45
1.   “Pro Patria” & “Primus Patrialis” yaitu selalu berjiwa untuk tanah air & mendahulukan kepentingan tanah air.
2.   Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan sosial dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan
3.   Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, & golongan
4.   Jiwa tanpa pamrih & bertanggung jawab
5.   Jiwa kesatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.




Semangat 45
1.  Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk, terutama penjajahan dari suatu bangsa terhadap bangsa lain.
2.      Semngat pengorbanan seperti pengorbanan benda, jiwa & raga
3.      Semangat tahan derita & tahan uji
4.      Semangat kepahlawanan
5.      Semangat persatuan & kesatuan
6.      Perpacaya pada diri sendiri.
7.    Sifat, Jiwa & semangat 45 itulah yang harus dijadikan Contoh sikap postip generasi muda terhadap makna proklamasi & suasana kebatinan konstitusi yang pertama. 

Selain sifat, jiwa & semangat 45 di atas yang harus kita jadikan Contoh terdapa pula pula ekses negatif angkatan 45 yang perlu kita hindari, yakni:
1. Kolabortor & koperator dalam arti kerjasama dengan pihak penentang kemerdekaan;
2.  Persaingan tidak sehat antar golongan
3.  Separatisme, yaitu pemisahan dari negara kesatuan
4. Oportunitas, yaitu paham yang ingin menguntungkan diri sendiri dipihak manapun ia berdiri.

Terdapat banyak cara untuk menunjukan sikap postif kita terhadap proklamasi kemerdekaan, salah satunya  dengan mempertahankan kemerdekaan serta mengisinya  dengan pembangunan dalam segala aspek kehidupan. dalam mempertahankan & mengisi kemerdekaan itulah sifat, jiwa & semangat 45 perlu kita teladani, & ekses negatif yang disebutkan di atas perlu kita hindari.
Bagaimana cara mengisi kemerdekaan itu sendiri? Tentu banyak cara yang dapat dilakukan. Seorang petani misalnya, dia harus giat bekerja untuk mendapat hasil yang lebih baik, seorang dokter harus bekerja secara baik agar mendapatkan hasil yang optimal, begitu pula seorang siswa harus belajar dengan baik untuk mempersiapkan kehidupan di masa yang datang, & banyak Contoh lainnya.

Lalu bagaimana sikap positif kita terhadap suasana kebatinan konstitusi yang pertama (UUD 1945)? Sebagaimana telah kita bahas pada bagian terdahulu bahwa inti suasana kebatinan konstitusi yang pertama (UUD 1945) adalah Pancasila. Oleh karena itu, sikap positip yang harus ditampilkan terhadap suasana kebatinan UUD 1945 adalah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu Contoh mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1.   Berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kita wajib percaya & taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.   Berdasarkan sila Kemanusiaan yang Adil & Beradab; dalam pergaulan kita tidak boleh membeda-bedakan manusia berdasarkan ras atau warna kulit, suku bangsa, golongan, pangkat, kdedukan & hal lainnya yang merendahkan harkat & martabat orang lain.
3.   Berdasarkan sila Persatuan Indonesia; kita harus bangga berbangsa & bertanah air Indonesia, menggunakan produk dalam negeri, menempatakan persatuan & kesatuan, & lainnya.
4.   Berdasarkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan, kita harus menghargai pendapat orang lain dalam bermusyawarah, ikut serta dalam pemilihan umum dengan penuh rasa tanggung jawab.
5.   Berdasarkan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita wajib menghargai hasi karya orang lain, mau melaksanakan gotong royong,  & kegiatan kerjabakti.