Senin, 27 April 2020

Sangkar Kenari Yang Cocok Untuk Burung Kenari


Burung kenari termasuk jenis burung pipit, yaitu pemakan biji-bijian. Biji ini dikupas oleh paruhnya yang cukup keras. Besar burung ini umumnya sebesar burung gereja atau burung gelatik yang banyak kita jumpai. Ada pula yang ber badan lebih kecil dan lebih besar, sehingga dapat mencapai ukuran sebesar burung kutilang. Karena pemakan biji- bijian, maka kotorannya tergolong agak keras dan bersifat melekat. Boleh jadi karena binatang ini juga memakan hijau-hijauan maka kotorannya tidak sekeras kotoran burung perkutut. Dengan sifat kotoran yang lembek-lembek keras, atau keras-keras lembek, dan bersifat melekat sudah tentu ini perlu diperhatikan di dalam memilih sangkar.



Sangkar buatan dalam negeri umumnya memiliki jeruji (bambu atau kawat) sebagai penjaga burung agar tidak lepas, dan di bawah jeruji itu terdapat penampung kotoran. Pada jenis kurungan seperti ini, membersihkan kotoran agak sukar, sebab jerujinya pun akan terkena kotoran. Dan jeruji ini umumnya terpaku mati bersama sangkar. Sangkar yang jerujinya dapat dilepas, sangat mudah untuk dibersihkan. Pada sangkar buatan luar negeri, yang kita temukan di pasaran, kita akan melihat bahwa sangkar itu dibuat dan jeruji kawat dengan dasar sangkar dan plastik. Sedang penampung kotoran berada diatas pembatas kurungan yang biasanya bersifat tertutup rapat. Sangkar buatan Taiwan, misalnya, dasar sangkar juga diberi plastik sebagai alas agar kaki burung tidak mengenai kotorannya sendiri. Konstruksi sangkar ini sangat praktis sehingga mudah untuk dibersihkan. Sangkar yang di pakai adalah sangkar dan Jepang. Sangkar ini alasnya tanpa pembatas, sehingga kotoran akan dapat diinjak oleh burung. Pada alas itu terdapat potongan kertas koran yang harus diganti paling lama dua/tiga han sekali.




Ada juga orang yang memakai potongan plastik Sehingga dapat dicuci. Keuntungan memakai plastik adalah plastik ini tidak dapat dicabik-cabik oleh burung, yang terkadang mempunyai kegemaran menyobek-nyobek kertas koran. Tetapi menggunakan kertas koran juga mempunyai keuntungan lain, yaitu kertas itu dapat dibuang dan diganti potongan lain. Hal lain yang perlu diketahui ialah kebiasaan burung kenari yang gemar mandi atau cuci muka. Dengan kesenangan, burung akan berusaha mencelupkan paruhnya ke tempat minum. Kebiasaan ini juga perlu diperhitungkan, sebab di dalam kita meletakkan makanan hendaknya berada pada tempat sebegitu rupa sehingga percikan air tidak akan mengenai makanan sehingga menjadi basah. Selain dua hal di atas, penlulah kiranya diperhatikan pula bahwa memelihara burung kenari dalam sangkar haruslah satu sangkar dipakai untuk satu ekor burung jantan. Tentulah hal ini tidak aneh dan bukan barang asing.

Sebagai tambahan, dapat dikatakan bahwa argumentasi mengenai sangkar burung (dilihat dan segi apa dan bagaimana sangkar yang baik dilihat dan kegunaannya) telah berjalan cukup lama, yaitu hampir satu abad.